Postingan

Puisinya Shindy - Sederhana Mu

Aku mencintaimu dengan sederhana. Sesederhana kau memandang dunia. Aku mengagumimu dengan sederhana. Sesederhana kau mengatasi masalah. Aku merindukanmu dengan sederhana. Sesederhana kau berbincang padaku. Namun, Tak bisakah kau melihatku dengan kesederhanaanmu itu? Tak bisakah aku menjadi wanita sederhanamu kelak? Tak bisakah kita memiliki hubungan yang sederhana seperti kala itu? Kasih, Aku bertanya padamu. Aku bertanya pada hatimu. Pada hatimu yang penuh dengan kesederhanaan.

Puisinya Shindy - Melepaskan

Pontianak, 4 Desember 2017 Senja telah meninggalkan pelantarannya Bersama jasad ini yang tengah menikmati pekatnya udara ibu kota Kali ini Bulan tak lagi menyinari Ia tengah bersembunyi di balik hamparan awan yang tengah berembuk Lantas terlintas semua kenangan di penghujung malam tahun ini Tak lagi dapat di pungkiri bahwasanya, jasad ini merasa lebih hidup Di tengah gemerlapnya cahaya ibu kota dan kegamangannya, ter lepaskannya lah semuanya Tertutup sudah cerita kita tuk waktu yg cukup lama Ku ucapkan selamat tinggal dan selamat berbahagia bersama bintang kehidupanmu yang baru.

Puisinya Shindy - Lepaskanlah

Palu, 05 February 2018, 22:52 WITA Teruntuk   Sahabatku terkasih, Aya Duhai sahabat terkasih, sudahlah jangan kau usik lagi kehidupannya yang telah berbahagia bersama yang lain. Jangan kau sakiti hatimu sendiri dengan melihat tawa bahagia mereka. Duhai sahabat terkasih, aku di sini. Cukup sudah kepurapuraanmu itu. Jangan kau tahan lagi. Jangan di pendam lagi. Keluarkan saja semua. Aku siap menampungnya...

Puisinya Shindy - Kabar Buruk Dari Bumi

Saat matahari tengah malu tuk nampakkan sinarnya Bumi memberikan kabar buruk padaku. Melalui gelapnya angkasa. Melalui kuatnya angin yang berlari. Melalui hebohnya tetes air turun. Bahwa aku.. Telah kalah sebelum bertarung. Sebelum ku sempat berusaha. Sebelum ku sempat mempersiapkan diri. Aku telah kehilanganmu. Tidak. Nyatanya. Sedari dulu, memang ku telah kehilanganmu. Jauh sebelum Bumi mengatakannya. Hanya saja, aku yang tidak tahu diri. Masih memaksakan bahwa kau mungkin saja mencintaiku.

Puisinya Shindy - Putih Juni Ku

Ah, sudah waktunya.. Sepasang jangkrik mulai bercengkrama Sehelai dariku melayang ke angkasa Jemari itu pun saling melambai seirama Satu per satu ku perhatikan anak tangga ini Seiring terputarnya kembali memori lama Canda tawa bentakan hingga makian ku nikmati Serta diakhiri dg bergulirnya mutiara ku dr mata Dunia ku dan dirimu kini berbeda Dunia mu yg penuh gelak tawa mesra Dunia ku yg berisi usaha ketenangan jiwa Akan kah dunia ini menjadi dunia kita? -June 25th, 2018 By sheen.dy Visit lama ini juga ya! https://wartaiainpontianak.com/2019/06/putih-juni-ku/

Puisinya Shindy - Secercah Harapan

Saat ini, Aku tengah merenungi kisah lampau. Bagiku ini waktu yg tepat. Dimana semua orang telah terlelap dan memasuki alam bawah sadarnya. Gemerlapnya malam dan angin yg semilir berhembus, Tidaklah menakutiku. Aku.. Aku senang. Untuk pertama kalinya aku merasakan kenyataan dr kata "hasil tidak pernah mengkhianati usaha".

Puisinya Shindy - Hati dan Logika

Kadang hati dan logika tak beriringan dikala emosi bergejolak. Emosi bukan berarti kemarahan. Namun bukan juga berari dg kedamaian. Orang bilang cinta itu buta. Hati dapat mengalahkan logika. Semua terasa nyata dan mungkin terjadi. Jarak tak lagi jadi masalah. Dunia serasa milik berdua. Tapi sayang, cintamu hanya sebatas logika saja...